Senin, 25 Oktober 2010

Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

PENDAHULUAN

Di jama sekarang ini teknologi amatlah berkembang pesat. perkembangan teknologi juga mempengaruhi sektor-sektor lain. Salah satunya adalah perdagangan, dengan memanfaatkan teknologi untuk bidang perdangan maka kita bisa menghemat biaya, tenaga serta waktu. Maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik pada masa kini.

TINJAUAN PUSTAKA

”Menurut Raymond Mcleod [Sistem Informasi Manajemen, 2001, 72] Komunikasi data adalah bidang komputasi yang sedang mendapatkan perhatian penting besar, dengan internet dalam sorotan.”

PEMBAHASAN


Perdagangan melalui jaringan elektronik seperti menggunakan jasa internet sudah mulai berkembang di Indonesia. Perkembangan menggunakan jasa internet ini semakin pesat karena banyak orang yang memerlukannya untuk melakukan transaksi jual beli. Perdagangan melalui jaringan elektronik memudahkan dan memberikan manfaat yang cukup baik bagi para pedagang dan konsumen. Karena dengan menggunakan jaringan tersebut, para pedagang dan konsumen tidak perlu datang ke tempat barang tersebut, namun hanya dengan pemesanan lewat internet dan barang akan dikirim melalui jasa pengiriman barang, salah satunya yaitu TIKI, itu juga jika pengiriman berbentuk suatu barang. Jika berupa dokumen, dapat dikirim langsung melalui jasa internet.
Menurut Raymond Mcleod [Sistem Informasi Manajemen, 2001, 72] Komunikasi data adalah bidang komputasi yang sedang mendapatkan perhatian penting besar, dengan internet dalam sorotan. Internet membuka berbagai peluang baru dihampir semua perusahaan-perusahaan yang ingin membangun sistem antar organisasi dengan menggunakan EDI, beberapa teknologi juga dapat dipertimbangkan.

Ada tiga pilihan teknologi utama sambungan langsung (Direct Connectivity), jaringan bernilai tambah (Value Added Network) dan internet.
1. Sambungan Langsung
Perusahaan dapat membentuk kaitan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia jasa komunikasi umum.
2. Jaringan Bernilai Tambah
Jaringan bernilai tambah (Value Added Network) disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet
Internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. Sebagian besar kebangkitan perdagangan melalui jaringan elektronik diharapkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang akan mempromosikan dan dalam beberapa kasus mengirimkan produk mereka melaui internet.

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik ada 2 jenis :
1. Business-to-Customer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara sebuah perusahaan dengan pemakai akhir dari produk.
2. Business-to-Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
Strategi yang paling penting disebut adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.
Ekstranet memungkinkan pembagian informasi berbasis computer yang sensitive dengan perusahaan lain dengan menggunakan teknologi yang umumnya diasosiasikan dengan internet, ekstranet biasanya terlindung dibalik firewall. Firewall adalah perangkat lunak computer yang hanya mengijinkan akses oleh pemakai sah.

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik secara umum :
• Pelayanan pelanggan yang lebih baik
• Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
• Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat

Dari segi pengelompokkan manfaatnya, bisa dilihat dari :
Keuntungan Bagi Perusahaan
a. Memperpendek Jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-situs. konsumen dapat menuju ke perusahaan dimana pun saat mereka berada.
b. Perluasan Pasar. Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.
c. Perluasan Jaringan Mitra Bisnis. Pada perdagangan tradisional sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis mitra kerjanya yang berada di negara-negara lain atau benua lain.
d. Efisien. Seperti disinggung di bagian sebelumnya perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya operasional. Perusahaan-perusahaan yang berdagang secara elektronik tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk transaksi, periklanan, serta pencatatan-pencatatan.

Keuntungan Bagi Konsumen
a. Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.
b. Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan aman sebab didaerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar.
c. Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat lainnya.

Keuntungan Bagi Masyarakat Umum
a. Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan.
b. Membuka Peluang Kerja Baru
c. Menguntungkan Dunia Akademis.
d. Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia.

Kendala dari perdagangan melalui jaringan elektronik secara umum :
- Biaya Tinggi
- Masalah Keamanan
- Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia
- Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik
- Mengumpulkan intelijen bisnis
- Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)
- Meningkatnya Individualisme. Para pedagang elektronik, seseorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan tanpa perlu bertemu dengan siapa pun. ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.
- Terkadang menimbulkan kekecewaaan. Apa yang dilihat dilayar monitor komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.
- Tidak Manusiawi. sering sekali orang pergi ke toko-toko dan pusat-pusat perbelanjaan (mall) tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan barang atau jasa tertentu melainkan untuk melakukan penyegaran (refreshing)

PENUTUP


Kesimpulan yang saya ambil dari pembahasan di atas, bahwa perdagangan melalui internet itu sangat bermanfaat bagi produsen dan konsumen, namun disamping manfaatnya yang begitu baik, ada juga kendala dari menggunakan teknologi perdagangan pada jaringan elektronik tersebut. Saran saya, mungkin lebih baik, kendala-kendala tersebut lebih dipelajari lagi dan bisa saja kendala tersebut bisa menjadi suatu manfaat lagi.

REFERENSI


gerudawjarit.blogspot.com/2009/12/menggunakan-teknologi-informasi-dalam.html

tomdjoke.blogspot.com/2010/01/e-commerce.html

karlenaindriani.wordpress.com/category/makalah-pribadi/teknologi-informasi-untuk-perdagangan-melalui-jaringan-elektronika/

d3nd1mh.wordpress.com/2009/12/31/e-commerce/

community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8371/title_e-commerce/

y.opera.com/pengenbisa/archive/monthly/?month=201006

bud19.blogspot.com/2010/01/sistem-informasi-manajemen-pada.html

simplearning.co.cc/2010/01/rangkuman-sistem-informasi-manajemen-1.html

gestisuria.blogspot.com/2010/01/tugas-ke-v-sim.html

tugaskomputersaya.web.id/?p=3

Model Sistem Umum Organisasi

PENDAHULUAN

Model merupakan sebuah contoh dari sesuatu hal. Pada kali ini saya akan membahas model sistem umum organisasi. Yang secara garis besar berarti akan menelusuri sistem-sistem yang ada pada organisasi secara umum.

TINJAUAN PUSTAKA

“ Model itu sendiri adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi,(Dina Pertiwi)”
“ Chester I Barnard, yang mantan presiden New Jersey Bell Telephone, menekankan organisasi pada dasarnya adalah sistem kerja sama (cooperative), menggabungkan kontribusi individual. Barnard mendefinisikan organisasi sebagai “bentuk kerja sama antar-anggota yang sadar (conscious), hati-hati atau penuh pertimbangan (deliberate), dan penuh makna (purposeful).”

PEMBAHASAN


Model system umum pada perusahaan ada empat jenis, yaitu :

1. Model fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik digunakan dalam dunia bisnis meliputi market pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.

2. Model naratif
Adalah penggambaran entitas secara lisan atau tulisan. Model naratif digunakan para manajer, namun jarang dikenali sebagai suatu model. Salah satu bentuk model naratif
yang populer adalah komunikasi bisnis.

3. Model Grafik
Adalah penggambaran entitas dengan sejumlah garis,symbol atau bentuk. Model grafik digunakan dalam isnis untuk mengkomunikasikan informasi. Contohnya bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram – DFD).

4. Model matematika
Adalah berupa rumus-rumus. Model matematika digunakan oleh manajer untuk pemecahan masalah. Model matematika tidak mengenal geografis (siapa saja yang mengerti simbol matematis tentu dapat mengerti model tsb). Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan
Contoh : BEP = TFC / P – C

Keempat jenis model di atas memiliki kegunaan sebagai berikut :

1. Mempermudah pengertian (pemahaman)
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana. Pada model fisik hanya dapat menggambarkan bentuk objek yang ingin dipelajari. Pada model narasi, narasinya dapat diolah menjadi ikhtisar. Pada model grafik, diagram hanya dapat menunjukkan hubungan-hubungan utama, dan pada model matematika, persamaan matematik hanya berisi unsur-unsur primer. Tetapi dalam setiap hal, dilakukan upaya untuk menyajikan model dalam bentuk yang sederhana. Setelah model-model sederhana tersebut dipahami,secara bertahap model tersebut dapat dibuat semakin rumit sehingga dapat menggambarkan entitasnya dengan lebih akurat. Bagaimana pun, model tetap hanya menggambarkan entitasnya dan tidak pernah tepat sama dengan entitasnya.

2. Mempermudah komunikasi
Setelah pemecah masalah (problem sorver) mengerti entitasnya, pengertian tersebut sering perlu dikomunikasikan kepada yang lain. Mungkin analisis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programmer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggaota lain dari tim pemecah masalah.

Keempat jenis model dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat dan akurat kepada orang-orang yang mengetahui makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, dan persamaan matematika tersebut.

3. Memperkirakan masa depan
Ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat dimiliki oleh jenis model lainnya. Model matematika dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
Penggunaan model sistem umum pada organisasi yang menghasilkan produk dan jasa:

Pasar Swalayan
Semua sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang lain yang dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah kecil mesin digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir. Terdapat pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon. Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk menempatkan barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan disediakan oleh para pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran kepada para pemasok, pegawai dan pemilik.

Proses transformasi meliputi membuka karton dan mengatur barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua kegiatan yang membuat berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik.
Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer.

Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan menyediakan harga-harga untuk berbagai barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang menyebutkan barang-barang yang akan dipesan, menyediakan statistik penjualan, dan sebagainya.
Standar kinerja paar swalayan ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar dalam bentuk kuota penjualan dan anggaran operasi memberi para manajer panduan mengenai tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer menggunakan pengamatan dan pengolah informasi untuk memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar.

Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku, dan yang tidak. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral, serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga dapat menunjukkan jam dan hari dimana penjualan sangat tinggi dan sangat rendah. Informasi tersebut berguna untuk mempekerjakan dan menjadualkan para pegawai agar dapat memberikan pelayanan yang memadai bagi pelanggan.

Manajer pasar swalayan menggunakan informasi dari pengolah informasi, ditambah standar-standar yang ada, sebagai dasar untuk membuat sejumlah perubahan dalam sistem fisik sehingga pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya.

Kantor Pengacara
Biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusus dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental daripada fisik. Arus materialnya sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan (misal kertas, dan pensil).
Setiap kantor pengacara merupakan sistem fisik yang terkendali. Pada kantor yang besar, pengendalian dilaksanakan oleh beberapa orang yang disebut partner. Tanggung jawab utama para partner adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya.

Standar kinerjanya kemungkinan besar tidak serinci standar di pasar swalayan. Kantor pengacara itu mungkin tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan. Namun, kita mengasumsikan tujuan pada laba, karena partner mengerti bahwa laba adalah kunci kelangsungan operasi.

Proses transformasinya adalah mengubah klien dengan permasalahan hukum menjadi klien yang masalah hukumnya terselesaikan. Hal tersebut dilakukan oleh para pengacara, yang merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan.
Bahkan meskipun standar-standar formal mungkin tidak ada, para partner mengetahui tingkat kinerja yang diperlukan supaya perusahaan berhasil. Jika standar intuitif tidak tercapai, dibuat sejumlah keputusan untuk mengubah sistem fisik. Misalkan, jika terlalu sedikit permasalahan hukum yang diubah menjadi solusi (kalah dalam banyak kasus), pengacara tambahan dapat dipekerjakan, pengacara yang sekarang ada dapat diganti, mahasiswa dapat bekerja paruh waktu untuk melakukan penelitian perpustakaan, dan seterusnya.
Model sistem umum memberikan suatu struktur bagi elemen-elemen dasar setiap kantor-kantor pengacara.

Model sistem umum pada organisasi, yaitu :

System tertutup : hasil adalah selalu buah dari suatu usaha dan manusia hanyalah bagian dari mesin organisasi yang kompleks

System terbuka : kekuatan yang berupa perasaan, norma dan sikap berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam organisasi ( factor lingkungan ikut berperan terhadap perilaku seseorang dalam organisasi ).

PENUTUP

Kesimpulan pada pembahasan di atas adalah bahwa model itu merupakan suatu penyederhanaan dari suatu pemecahan masalah. Model dari perusahaan atau organisasi sama-sama mempunyai cara penyederhaan untuk memnyelesaikan suatu masalah. Saran saya jika ingin membuat suatu rencana, mulailah untuk membuat modelnya, karena akan lebih mudah dalam membahasnya seperti model system umum perusahaan dan organisasi di atas.

REFERENSI


citapatsiana.blogspot.com/2009/10/model-sistem-umum-perusahaan.html

zhiimon.blogspot.com/2009/11/model-sistem-umum-perusahaan.html

justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html

dna2db19.blogspot.com/2010/01/model-sistem-umum-perusahaan.html

kaskus.us/blog.php?b=21482&goto=prev

mhs.blog.ui.ac.id/harry.surjadi/2008/09/27/organisasi-sebagai-sistem-natural/

danoewins.wordpress.com/2009/10/01/teori-organisasi-umum/

bayuuaddi.blogspot.com/2009/12/makalah-teori-organisasi-umum.html

slideshare.net/herythe/competitive-advantages

nurmalitaseptiani.wordpress.com/2009/11/20/model-sistem-umum-perusahaan/

EDI (Electronic Data Interchange) dan IOS (Information Organisation System)

Pendahuluan

Di jaman era globalisasi sekarang ini waktu amatlah berharga. Dengan memanfaatkan komputer sebagai salah satu fasilitas untuk mentransfer data maka kita bisa menghemat waktu, bahkan biaya dan tenaga. Istilah ini kita kenal sebagai EDI (Electronic Data Interchange).

Tinjauan Pustaka

“ Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer.”

Shore (2001) mengatakan "Perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap".

Pembahasan

Electronic Data Interchange ( EDI )

Electronic Data Interchange (EDI) adalah suatu transmisi, pengiriman maupun penerimaa, dalam syntax yang standard, informasi yang tidak ambigu dari bisnis atau strategi yang signifikan antar komputer dari organisasi yang independen. EDI digunakan sebagai srana yukar menukar informasi secara elektronik. Dengan adanya EDI, urusan tukar menukar informasi lebih mudah. EDI sebagai pesan standar yang telah disepakati, dari satu sistem komputer ke komputer lain tanpa campur tangan manusia. Bahkan di era teknologi, EDI mungkin format data yang digunakan oleh sebagian besar perdagangan elektronik transaksi di dunia.
Ada empat set utama standar EDI:
  • The UN -recommended UN/EDIFACT is the only international standard and is predominant outside of North America. The UN -direkomendasikan UN / EDIFACT adalah standar internasional saja dan dominan di luar Amerika Utara.
  • The US standard ANSI ASC X12 (X12) is predominant in North America. The US standard ANSI ASC X12 (X12) dominan di Amerika Utara.
  • The TRADACOMS standard developed by the ANA (Article Numbering Association) is predominant in the UK retail industry. Para TRADACOMS standar yang dikembangkan oleh ANA (Pasal Numbering Association) dominan di Inggris industri ritel.
  • The ODETTE standard used within the European automotive industry Standar Odette digunakan dalam industri otomotif Eropa
Manfaat EDI secara Umum adalah:
• Mengurangi kesalahan
• Mengurangi biaya
• Meningkatkan efisiensi operasional
• Meningkatkan kemampuan bersaing
• Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
• Meningkatkan pelayanan pelanggan
Selain itu manfaat EDI secara detail adalah:
· Pertukaran informasi data dapat dilakukan antar aplikasi sehingga tidak perlu re –entry data dari sisi penerima dan tidak diperlukan proses printing dari sisi pengirim
· Penyampaian atau penerimaan informasi dari dokumen lebih cepat dan aman, sehingga pelayanan dapat segera diperoleh tanpa perlu datang ke kantor pabean
· Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mendukung terbentuknya electronic trading dan EDI merupakan pertukaran data elektronik yang telah disepakati.

Information Organisation System ( IOS )

OSI merupakan termasuk ke dalam struktur layer yang mengacu pada acuan standar international melalui ISO yang memiliki pengertian badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap negara. IOS juga merupakan kumpulan dari sumber daya Teknologi Informasi (IT), termasuk didalamnya jaringan komunikasi data, hardware, aplikasi IT, prokotol untuk transmisi data, skill dan pengalaman manusia. IOS menyediakan framework untuk kerjasama di bidang elektronik diantara berbagai bisnis dengan memungkinkan untuk proses, sharing, serta komunikasi informasi. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi.
Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
Perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap (Shore,2001) :
Tahap pertama, menggunakan kertas untuk melayani pesanan, tagihan, faktur dan merepresentasikan aliran informasi. Teknologi infotmasi dan telekomunikasi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap sistem informasi. Oleh karena itu, share informasi bersama antara proses bisnis dalam supply chain masih terbatas. Tahap ini, IOS berkembang dan digunakan dalam memperoleh informasi, tetapi pengembanganya masih terbatas.
Tahap kedua, tahap ini terjadi perkembangan EDI sehingga menimbulkan efek yang signifikan terhadap proses bisnis dengan terlihat adanya otomatisasi aliran informasi dan pengurangan tenaga kerja dalam proses bisnis serta adanya prosedure yang mengatur kerjasama dengan patner. Pembelian secara online, faktur, pemesanan produk atau jasa, penjadwalan transaksi dapat di proses menggunakan EDI.
Tahap ketiga, pada tahap ini terlihat dengan adanya sistem Enterprise-Wide dan basis data yang terintegrasi serta koordinasi dalam penggunaan teknologi informasi. Sistem ini dicirikan dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). sistem ERP memiliki potensi untuk meningkatkan transparansi supply chain dengan mengurangi gangguan informasi dan meningkatkan kecepatan perrsebaran informasi.
Tahap keempat, pada tahap ini, supply chain di artikan sebagai strategi kerjasama antara suplier dengan aliran informasi dua arah. Integrasi sumberdaya informasi telah dimungkinkan dengan menggunakan teknologi web seperti XML dan java, sehingga memudahkan patner bisnis dalam memperoleh informasi dan akan mempercepat pengambilan keputusan dalam proses SCM. Sistem ini juga menyediakan platforms untuk komunikasi yang cepat dan handal diantara patner dagang dimanapun berada.

PENUTUP

Kesimpulan dari artikel di atas bahwa EDI adalah suatu transmisi untuk memudahkan tukar menukar data dan sedangkan IOS adalah suatu system dari internet untuk proses sharing komunikasi informasinya. Saran saya, dari EDI dan IOS lebih dikembangkan lagi karena kegunaannya pun sudah membuat orang yang menggunakannya menjadi mudah dalam menyelesaikan tugas mereka mengenai dokumen atau data, terutama perusahaan.

Referensi


community.gunadarma.ac.id/user/erwin_rj/blogs

fajri-ramdhan.blogspot.com/2008/09/electronic-data-interchange-edi-with.html

romi608.wordpress.com/2009/06/01/edi-electronic-data-interchange/

blogs.unpad.ac.id/dfs0007/?cat=34

akhfaiz.wordpress.com/

blog.unila.ac.id/nurul170389/2009/03/14/elektronik-data-interchange/

total.or.id/info.php?kk=Electronic%20Data%20Interchange

yudianto01.wordpress.com/page/2/

Sabtu, 23 Oktober 2010

Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Pendahuluan

E-commerce saat ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dijaman seperti sekarang ini. Penggunaannya yang praktis, cepat dan akurat membuat para penggunanya mendapat keuntungan. Perkembangan Internet yang pesat ini membuat E-commerce banyak diminati oleh orang-orang.

Tinjauan Pustaka

Kalakota dan Whinston Mendefinisikan E-Commerce dari beberapa pespektif, antara lain :

1. Dari Perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon atau jaringan komunikasi lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuj otomatisasi transaksi bisnis dan work flow.
3. Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Pembahasan

E-Commerce (Electronic Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan pada komputer. Salah satunya adalah Internet

Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
  • Business to business (B2B):

Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain

  • Business to consumer (B2C):

Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi

  • Consumer to consumer (C2C):

Sifarnya lelang (auction)

  • Government: G2G, G2B, G2C,

melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat


Manfaat E-Commerce :

  • Revenue stream baru

  • Market exposure, melebarkan jangkauan

  • Menurunkan biaya

  • Memperpendek waktu product cycle

  • Meningkatkan customer loyality

  • Meningkatkan value chain


Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia - yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net


Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.


Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.


Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.


Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan.

HAMBATAN / TANTANGAN E-COMMERCE

Internet Bust!

  • Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)

  • Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom

  • Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati

  • Peluang: membuat model bisnis baru?

Infrastruktur Telekomunikasi

  • Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal

  • Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi

  • Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru

Delivery Channel

  • Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”

  • Ketepatan waktu dalam pengiriman barang

  • Jangkauan daerah pengiriman barang

  • Peluang : pengiriman barang yang terpercaya


Kultur & Kepercayaan

  • Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog

  • Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual

  • Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik.

Misal : buku, kaset, …


Kultur & Kepercayaan [2]

  • Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis

  • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat

  • Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone


Security

  • Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi

  • Persepsi merupakan masalah utama

  • Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya

  • Merupakan topik tersendiri ...

Munculnya Kejahatan Baru

  • Penggunaan kartu kredit curian / palsu

  • Penipuan melalui SMS, kuis

  • Kurangnya perlindungan kepada konsumen

  • Hukum? Awareness?

  • Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan

Ketidakjelasan Hukum

  • Masih belum tuntas status dari

  • Digital signature

  • Uang digital / cybermoney

  • Status hukum dari paper-less transaction

  • [de]Regulasi

Efek terhadap kehidupan

  • Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…

  • Bekerja lebih panjang

  • Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus

  • Melebarnya jurang si kaya dan si miskin

  • Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?


Lain-lain

  • Ketidaksiapan institusi finansial

  • Tidak adanya insentif dari Pemerintah

  • Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia

Penutup


Dari seluruh tulisan diatas saya simpulkan menurut pendapat saya bahwa E-Commerce merupakan kegiatan menjual barang dagangan atau menjual jasa melalui internet. Seluruh komponen yangterlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual , cara promosi dan sebagainya.

Referensi

www.balinter.net/news_184_Pengertian_E-commerce_dan_Teknologi_Informasihtml

www.matabumi.com/cerita/perkembangan-e-commerce-di-indonesia

www.cert.or.id/~budi/presentations/e-commerce-indonesia.ppt

www.sentralweb.com/

Evolusi Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan CBIS (Computer Base Information System)

Pendahuluan

Seperti bidang ilmu pengetahuan lainnya, SIM (Sistem Informasi Manajemen) Juga mengalami perubahan dan evolusi. Perubahan atau evolusi tersebut bisa dari berbagai faktor. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas "Evolusi Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Computer Base Information System".

Tinjauan Pustaka

“Komputer-Based Information Sistems (CBIS
Information specialist :
Adalah Orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem berbasis komputer.”, Lina.
“Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.”, Akmal darmawan syarief.
“Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer.”, Tiwi(2008).


Pembahasan

CBIS (Computer Base Information System atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi informasi yang dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, koordinasi, kendali serta visualisasi dan analisis. CBIS telah menjadi suatu pilihan terbaik dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis. CBIS mengacu pada evolusi sistem komputer yang memperlihatkan perkembangan teknologi SIM.

Beberapa cara pengolahan dalam CBIS :

- Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara CBIS.
- Spesialisasi Informasi memberikan bantuan teknis.
- CBIS akan dikembangkan oleh manajer yang harus merencanakan Life Cycle dan mengontrol Spesialisasi.
- Mengontrol sumber CBIS untuk menjada penampilan sistem dengan segala kemampuan .

Nilai CBIS sulit untuk diukur secara kuantitatif atau secara moneter. Namun, secara subjektif dapat dilihat dari unsur bertambahnya daya analisis, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan efisiensi kerja.

Strategi perusahaan untuk dapat memenangkan kompetisi, antara lain sebagai berikut :

- Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk barang atau jasa.
- Peningkatan kualitas SDM para pekerja di perusahaan.
- Market place yang tepat.
- Sistem Informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen yang ada sekarang ini tidaklah jadi begitu saja. Terjadi perubahan-perubahan dari waktu ke waktu hingga menjadi seperti sekarang. Berikut tahapan perkembangan evolusi Sistem Informasi Manajemen

1. Fokus awal pada data

Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

.
2. Fokus baru pada informasi

Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.

3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.

Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat

DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia

Spesifikasi DSS :

- Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi

- Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.

- Dirancang dan dioperasikan oleh manajer

- Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.

- Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar

- Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.-

- Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.

- Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.

4. Fokus pada Komunikasi

Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

5. Fokus potensial pada konsultasi

Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki beberapa karekteristik antara lain :

  • Belajar atau memahami permasalahan berdasarkan penglaman
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks
  • Memecahkan permasalahan berdasarkan penalaraan
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan
Penutup

Sistem Informasi Manajemen yang ada sekarang ini tidaklah jadi begitu saja. Terjadi perubahan-perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah CBIS, yang sedang kita bahas sekarang ini. Semua perubahan telah melahirkan evolusi dibidang Sistem Informasi Manajemen hingga menjadi seperti sekarang ini.
Referensi
ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2006/09/teguh-cbis-01.zip

miftah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/

sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18256/Modul+1+SIM.doc

lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9101/minggu11_12.pdf

yulieee.wordpress.com/2009/11/15/evolusi-sistem-informasi-manajemen/

rmovizar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9046/Modul_ke_1_sim_ptik.doc